Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
15 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
17 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
4
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
24 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
5
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
14 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
6
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
14 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Cyrus Network Disebut Konsultan Politik Ahok, Hasan Nasbi: Fitnah, Ahok Itu Paling Susah Dikasih Nasihat Lho

Cyrus Network Disebut Konsultan Politik Ahok, Hasan Nasbi: Fitnah, Ahok Itu Paling Susah Dikasih Nasihat Lho
Chief Executive Officer (CEO) Cyrus Network Hasan Nasbi. (istimewa)
Kamis, 23 Juni 2016 06:56 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA- Lembaga Cyrus Network Public Affairs disebut oleh 5 Eks "Mantan" Teman Ahok sebagai konsultan politik Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Kabar itupun cepat menyebar luas melalui berbagai media, baik cetak, online maupun televisi. Menanggapi tuduhan tersebut, Chief Executive Officer (CEO) Cyrus Network Hasan Nasbi membantah keras.

Menurutnya Cyrus Network memang lembaga konsultasi politik, namun tak berlaku bagi Ahok. Alasanya kata Hasan, karena pihaknya tidak mau hubungan yang sudah berjalan dengan baik dengan Ahok menjadi runyam.

"Ahok enggak punya konsultan politik. Enggak ada konsultasi, jangan salah, Ahok itu paling susah dinasihati, mending enggak usah ada konsultan atau nasihatin Ahok, nanti hubungan kita malah jadi runyam," kata Hasan saat dikonfimasi GoNews.co, Kamis (23/06/2016) pagi.

Menuru Hasan, dirinya saat ini lebih mementingkan arti pertemanan dari pada menjadi konsultan. "Kalau kita sudah berteman dan tiba-tiba menjadi konsultan, bisa ribet. Kalau nanti kita beda pendapat bisa rusak dong. Apalagi saya dengan Ahok sudah kenal sejak 2012 yang lalu," tukasnya.

Meski demikian kata Hasan, pihaknya memang tetap dalam soal jagoan cakada DKI, tetep pilih Ahok. "Ibaratnya gini, kalaupun ada yang mencoba nego, saya yakin orang orang gue kagak ada yang bakal bepaling dari Ahok," jelasnya.

Jadi kata dia, saat jelang Pilkada seperti sekarang ini, apapun bisa terjadi, bahkan saling fitnah guna menjatuhkan lawan. "Iya menurut gua janganlah saling sikut, memang fitnah akan lebih sering muncul pada musim beginian (Pilkada, red). Kalau gua mau, ada lho yang nawarin supaya jadi konsultanya, tapi syaratnya kudu jauhin Ahok. Kan gua sudah bilang, pertemanan enggak bisa diukur dengan apapun," beber dia.

Dirinya juga berharap, agar siapapun calon yang menjadi penantang Ahok, untuk bersikap kesatria dan tidak lagi saling mengadu domba. "Mari kita sama-sama ciptkan pilkada yang damai, itu saja sih poin pentingnya," pungkas Hasan. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/