Polisi Bubarkan Aksi Trek-trekan Ratusan Pebalap Liar di Kawasan Simpang Tiga

PEKANBARU - Ratusan pebalap liar yang trek-trekan di kawasan Simpang Tiga, Kota Pekanbaru, Riau, dibuat kocar-kacir oleh tim patroli lalu lintas, Minggu (19/6/2016) dini hari. Tiga unit sepeda motor berhasil diamankan, lantaran gagal kabur sewaktu polisi tiba di lokasi.

Walau sudah berulang kali ditertibkan, nyatanya aksi balap liar terus saja berlangsung. Pantauan langsung GoRiau.com, Minggu dini hari, trek-trekan tersebut berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman kawasan Simpang Tiga, dekat akses masuk menuju Bandara Sultan Syarif Kasim II.

Saat asyik memacu sikuda besi, pebalap liar tersebut mendadak kaget dengan kedatangan dua unit mobil patroli serta dua unit motor petugas lalu lintas Polresta Pekanbaru. Mereka langsung bubar kesegala arah, bahkan ada yang berani melawan arus. Ada pula yang memanjat trotoar.

Tim patroli sempat berusaha mengepung, namun karena jumlah yang tak sebanding membuat pebalap liar leluasa meloloskan diri. Walhasil, hanya tiga sepeda motor yang berhasil diamankan, dua diantaranya mogok dan satu lagi ditinggal pergi pemiliknya.

"Kita bawa ke Polresta Pekanbaru untuk di proses," jawab petugas kepolisian, Minggu dini hari. Selanjutnya, motor yang terjaring diangkat ke mobil bak terbuka milik aparat berwajib. Pemiliknya, cuma bisa pasrah ikut dibawa polisi.

Sebelum polisi tiba, aksi balap liar di sana betul-betul sangat membahayakan. Mereka nekat beradu cepat diantara kendaraan lain yang lewat tanpa memakai helm. Bahkan ada pula yang memarkirkan motornya persis di putaran (U-turn), membuat pengguna jalan terhalangi untuk berbalik arah.

Jika dihitung, ada puluhan sepeda motor yang terlibat balap liar. Sedangkan ratusan lainnya jadi penonton. Mereka sengaja memarkirkan kendarannya berjejer di sepanjang trotoar dan bahu jalan. Tentunya itu sangat beresiko menimbulkan kecelakaan lalu lintas.

Aksi kian semarak saat ada pebalap yang jatuh saat beradu cepat. Ada yang diakibatkan saling senggol, menabrak pembatas jalan hingga saat mengambil tikungan. Rata-rata motor mereka menggunakan kenalpot cempreng dengan bodi yang sudah preteli.

Lebih mirisnya, usia penikmat adrenalin tersebut adalah kalangan remaja tanggung. Mereka sibuk kucing-kucinga mencari lokasi yang aman dari jangkapan polisi lalu tinas. Razia kecil itu pun berlangsung sampai salat shubuh. ***