Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
21 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
2
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
22 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
3
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
18 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
4
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
43 menit yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
5
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
30 menit yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
6
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
20 menit yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Home  /  Berita  /  Riau
Ramadhan History

Sudah Berusia Hampir Dua Abad, Masjid Raya Baturijal Ini Tetap Kokoh

Sudah Berusia Hampir Dua Abad, Masjid Raya Baturijal Ini Tetap Kokoh
Masjid Raya Baturijal.
Jum'at, 17 Juni 2016 00:36 WIB
PEKANBARU - Masjid Raya Baturijal ini dibangun pada tahun 1827 berada di Pinggir Batang Kuantan,  Desa Baturijal, Indragiri Hulu. Meski usianya sudah hampir dua abad, namun bangunannya tetap kokoh berdiri di tengah masyarakat yang agamis.

Masjid ini awalnya dibangun atas kesepakatan bersama masyarakat setempat. Arsitektur masjid ini merupakan perpaduan gaya Melayu klasik dan Cina  dengan atap berbentuk limas.

Menara masjid yang cukup tinggi ini disangga empat tiang besar. Keempat tiang menandakan tiang sebelah barat dibangun oleh suku Kampung Besar, sebelah timur dibangun oleh masyarakat dari Baturijalhilir, sebelah selatan dibangun oleh suku Tiga Nenek, dan sebelah utara dibangun oleh suku Kampung Baru dan suku Kampung Kecik.

Hal ini menandakan kekerabatan yang sangat erat pada masyarakat kenegerian Baturijal sejak zaman dahulu. Konon tiang tersebut ditegakkan oleh tujuh orang saja.

Arsitektur masjid yang unik masih seperti aslinya di zaman kerajan Indragiri. Motif ukuran terdapat di dalam masjid sangat mempesona. Bangunan bertingkat tiga ini mempunyai atap yang terbuat dari kayu, dilantai dua terdapat ruang rapat sidang.

Sampai saat ini masjid tersebut jadi tempat utama berkumpulnya masyarakat setempat menunaikan ibadah agama. Terlebih lagi pada saat bulan Ramadhan seperti sekarang. ***

Editor:Fahrul Rozi
Kategori:Umum, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/