Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
23 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
2
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Umum
23 jam yang lalu
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
3
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Umum
23 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
4
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
9 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
5
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
7 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
6
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
8 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Waduh! Petugas Temukan Kecurangan Gas Elpiji Tiga Kilogram yang Beredar di Solok Selatan

Waduh! Petugas Temukan Kecurangan Gas Elpiji Tiga Kilogram yang Beredar di Solok Selatan
Ilustrasi. (pertamina.com)
Senin, 13 Juni 2016 12:39 WIB

SOLOK SELATAN - Tim pengawas elpiji tabung tiga kilogram yang dibentuk Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, menemukan kecurangan pada saat melakukan evaluasi dan monitoring pendistribusian ke seluruh kecamatan. Kepala Bagian Ekonomi Pembangunan Endri Karani didampingi Kepala Sub Bagian Produksi Daerah, Bidang Dua Setdakab Solok Selatan, Yoni Elfis, menyebutkan, hampir pada semua pangkalan elpiji tabung tiga kilogram ditemukan tabung menggunakan besi plat atau lempengan besi yang dilas pada sisi kanan dan kiri pegangan tabung, padahal besi tersebut tidak memiliki peran signifikan dan hanya sebagai penambah berat.

Ia menjelaskan dengan adanya lempengan besi di tabung, maka beratnya bertambah rata-rata 0,2 kilogram. Pada kondisi tabung kosong, katanya, normal beratnya 5 kilogram tetapi karena adanya besi plat beratnya bertambah menjadi 5,2 kilogram.

"Keadaan ini sangat merugikan masyarakat pengguna elpiji tiga kilogram karena isinya berkurang dan juga tidak sesuai dengan prinsip tepat jumlah," katanya di Padang Aro, dilansir dari solselkab.go.id, Senin (13/6/2016).
.
Selain itu juga ditemukan tabung elpiji tiga kilogram dari Pertamina ini yang sudah melewati batas akhir pemakaian atau sudah kedaluarsa. Apabila tabung kedaluarsa terus digunakan, katanya, dikhawatirkan dapat menimbulkan efek kebakaran atau tabung meledak dan ini tidak sesuai dengan prinsip tepat mutu pengawasan.

"Setiap tabung diregister setiap lima tahun apabila masih layak maka akan diberi merek, tetapi bila tidak maka harus dimusnahkan," katanya.

Yang terakhir saat dilakukan evaluasi, katanya, juga ditemukan pangkalan yang tidak mengantongi rekomendasi dari Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan izin resmi dari KPUP.

"Kami sudah memanggil agen resmi untuk meminta klarifikasi terkait temuan ini dan meminta mereka untuk berkoordinasi dengan Pertamina terkait adanya besi plat disisi tabung," katanya.

Sementara itu Penjaga gudang kantor perwakilan pemasaran agen PT Bitangur Selatan Thoyib mengatakan pihaknya sudah mengetahui adanya besi plat pada tabung namun tidak tahu fungsinya.

Selain itu katanya, tabung yang sudah kadaluarsa sudah diterima oleh pihaknya seperti itu dari pertamina.

Seorang warga Sangir pengguna tabung tiga kilogram May (31) berharap selama ramadhan terutama menjelang lebaran ketersediaan elpigi terjamin.

"Kebutuhan elpigi menjelang lebarang cukup tinggi kami berharap tidak sulit mendapatkannya sehingga aktifitas ibu rumah tangga tidak terganggu," katanya. (***)

Editor:Calva
Sumber:Solselkab.go.id
Kategori:Ekonomi, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/