Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
15 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
11 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
6
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
11 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Masyarakan Sumbar dan 30 Ormas Menolak Bangkitnya Ideologi Komunisme

Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Masyarakan Sumbar dan 30 Ormas Menolak Bangkitnya Ideologi Komunisme
Perwakilan 30 Ormas di Sumbar serahkan surat pernyataan sikap menolak komunisme di Sumbar kepada Gubernur Irwan Prayitno. (Biro Humas Sumbar)
Sabtu, 21 Mei 2016 07:52 WIB

PADANG - Upacara Hari Kebangkitan Nasional ke-108 di Sumatera Barat diwarnai dengan pembacaan penyataan sikap warga Sumbar dan 30 organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang menolak bangkitnta ideologi komunisme di Indonesia. Pernyataan sikap ini dibacakan Bachtiar Kahar, tokoh KAHMI dan mantan Ketua Kadin Sumbar di halaman kantor Gubernur Provinsi Sumbar, Jumat (20/5/2016).

Ada lima poin penting dalam pernyataan sikap yang disampaikan, yakni:

1. Menolak Pemerintah RI untuk menyampaikan permintaan maaf, memberi rehabilitasi dan kompensasi, Atau apapun namanya terhadap mantan tapol/keluarga eks PKI di tahun 1965.
2.Menolak rencana investigasi dan pembongkaran kuburan massal keluarga PKI tahun 1965 pada tahun 2016 ini hanya berdasarkan laporan seorang Bedjo Untung (ketua YPKP 65/66).
3.Menolak tragedi tahun 1965 terjadi pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh pemerintah yang mengakibatkan hanya korban dari kalangan keluarga PKI saja.
4.Mendukung sepenuhnya aparat keamanan Polri dan TNI yang telah bertindak secara tegas dan cepat menyita atribut-atribut dengan logo PKI baik dalam bentuk baju kaos, pamflet, baliho, buku, pin, dll.
5.Mengusulkan kepada pemerintah dalam kurikulum pendidikan, juga dilengkapi dengan materi kewaspadaan terhadap bahaya laten Komunis dan radikal lainnya baik ditingkat SD, Sekolah Menengah, Perguruan Tinggi, termasuk pendidikan di lingkungan TNI/POLRI serta pendidikan di Lemhanas RI.

Sedangkan upacara sendiri, berlangsung khidmat dengan inspektur upacara Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno. Upacara ini juga dihadiri oleh seluruh unsur forkopimda prov Sumbar, TNI, POLRI, berbagai LSM & Ormas, juga para mahasiswa dan para pelajar.

Pada kesempatan ini Gubernur Sumatera Barat menyampaikan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI yang mengatakan," dengan tema''Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan mewujudkan Indonesia yang bekerja Nyata, Mandiri dan Berkarakter."

"Yang kita angkat untuk peringatan hari Kebangkitan Nasional tahun 2016 ini, kita ingin menunjukkan bahwa tantangan apapun yang kita hadapi saat ini harus kita jawab dengan memfokuskan diri pada kerja nyata secara mandiri dan berkarakter." (***)

Editor:Calva
Kategori:Peristiwa, GoNews Group, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/