Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
11 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
14 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
4
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
11 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
5
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
20 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
6
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Lahar Dingin Sinabung Masih Mengancam, Warga Diminta Tinggalkan Zona Merah

Lahar Dingin Sinabung Masih Mengancam, Warga Diminta Tinggalkan Zona Merah
Bencana lahar dingin yang terus mengancam kawasan Kabupaten Karo Sumatera Utara. (istimewa)
Rabu, 11 Mei 2016 23:04 WIB
Penulis: Daniel Caramoy
MEDAN - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat yang masih tinggal di zona merah Gunung Sinabung untuk segera pindah ke lokasi yang lebih aman.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada GoNews Group (GoSumut.com), mengatakan, warga diminta menjauhi zona merah untuk menghindari kembali jatuhnya korban seperti saat banjir lahar dingin menerjang Desa Kutambaru pada hari Senin lalu.

"Zona merah yang kita maksudnkan adalah kawasan berjarak tujuh kilometer dari puncak Sinabung. Ini harus betul-betul bersih dan tidak boleh ada penghuni sama sekali. Sesuai dengan isntruksi Kepala BNPB bapak Willem, masyarakat diminta untuk menjauh," ungkapnya, Rabu (11/04/2016) di Jakarta.

Menurut Sutopo, dalam kunjunganya ke Kabupaten Karo Sumut, Ketua BNPb juga sudah memberikan perintah kepada TIM SAR untuk melakukan patroli dan penjagaan di pintu-pintu masuk (zona merah).

"Sosialisasi dan pemasangan papan peringatan perlu ditingkatkan, ancaman bencana lahar dingin di sekitar Gunung Sinabung semakin meningkat seiring bertambahnya material piroklastik produk erupsi sejak Agustus 2010 hingga sekarang. Diperkirakan, ada 50 juta meter kubik material piroklastik di gunung tersebut yang siap menjadi lahar dingin saat hujan di puncak gunung," ujarnya.

Kondisi ini, kata Sutopo, dapat menjadi ancaman bagi warga sekitar Zona Merah, mengingat banjir lahar dingin tersebut tidak lagi melalui jalur aliran sungai yang ada. "Adanya sumbatan aliran sungai di jalur bagian atas menyebabkan lahar dingin keluar dari jalur dan mengancam sejumlah rumah dan perladangan," jelasnya.

Kondisi saat ini kata Sutopo, diperparah dengan dasar sungai yang makin dangkal karena banyaknya material sisa erupsi gunung Sinabung yang mengisi sungai.

"Normalisasi sungai segera dilakukan agar material lahar yang menyumbat saluran dapat berkurang. BNPB dan PVMBG akan segera memasang sistem peringatan dini lahar dingin di gunung Sinabung. Untuk menghindari kembali jatuhnya korban, masyarakat diimbau untuk menaati rekomendasi PVMBG mengingat status gunung Sinabung masih Awas," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/