Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
17 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
14 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
14 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Hukum

Duh, Kenal di Facebook dengan Pria Ngaku Polisi, Ujung-ujungnya Malah 'Dikerjai'

Sabtu, 16 April 2016 12:24 WIB
Penulis: Chairul Hadi
duh-kenal-di-facebook-dengan-pria-ngaku-polisi-ujungujungnya-malah-dikerjai
PEKANBARU - Rani Novita hanya bisa gigit jari. Uang sebesar Rp2.850.000 yang ditransfernya kerekening pria yang ia kenal lewat jejaring sosial Facebook dan mengaku anggota polisi, raib begitu saja. Ia pun melaporkan kasus ini ke Mapolresta Pekanbaru, Riau.

Meski sudah banyak aksi tipu-tipu beredar di jejaring sosial, namun tidak membuat Rani meragukan kejujuran AM, pria yang baru ia kenal via Facebook. Pria itu bahkan mengaku anggota polisi, mungkin dengan maksud meyakinkan korbannya.

Cukup lama saling kenal, AM mulai melancarkan 'serangannya' terhadap Rani. Dia meminjam uang korban dengan alasan untuk biaya perpindahan (mutasi, red) ke Mapolda Riau. Informasi yang dirangkum GoRiau.com di kepolisian, uang ini bernominal Rp2.850.000.

Tanpa keraguan sedikitpun, Rani akhirnya menyanggupi. Dia mentransfer uang itu ke rekening polisi gadungan tersebut melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Jalan Bukit Barisan, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.

"Pelaku ini berjanji akan mengembalikan uang itu setelah tiba di Pekanbaru. Itu alasannya. Namun sampai sekarang, yang bersangkutan ternyata tidak bisa dihubungi," kata Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ariyanto, Sabtu (16/4/2016) siang.

Merasa diPHP (Pemberi Harapan Palsu, red) oleh aparat gadungan tersebut, Rani pun akhirnya membuat laporan resmi ke kepolisian. "Masih kita telusuri. Kalau pengakuan korban, kejadiannya sekitar empat bulan lalu. Setelah itu terduga pelaku menghilang dan tidak bisa dihubungi. ***

Kategori:Hukum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/