Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
2
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
Olahraga
18 jam yang lalu
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
3
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Umum
17 jam yang lalu
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
4
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
Umum
22 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
5
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
Umum
17 jam yang lalu
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
6
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Umum
17 jam yang lalu
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Rasionalisasi Anggaran di SKPD Harus Sesuai Kebutuhan, Bukan Angka

Rasionalisasi Anggaran di SKPD Harus Sesuai Kebutuhan, Bukan Angka
Ilustrasi APBD - foto internet
Rabu, 13 April 2016 16:24 WIB
Penulis: Safrizal
SELATPANJANG - Tahun 2015 lalu, banyak target Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti tidak tercapai. Penyebab utama tidak tercapainya target itu adalah rasionalisasi anggaran.

"Rasionalisasi anggaran sangat besar dampaknya di daerah, seperti tidak tercapainya target, terutama pembangunan," kata Ketua Komisi B DPRD Kepulauan Meranti Dedi Putra SHi, ketika berbincang-bincang dengan GoRiau, Rabu (13/4/2016).

Kedepan, kata Politisi PPP ini lagi, rasionalisasi tidak bisa disama ratakan setiap SKPD. Dimana, rasionalisasi harus melihat kebutuhan yang menyentuh langsung ke masyarakat banyak, bukan angka.

Dicontohkan Dedi, pada anggaran Dinas PU, karena Meranti memang harus gencar membangun, maka anggarannya jangan dipotong sama besar dengan SKPD yang lain. Karena, masih banyak mata anggaran atau kegiatan di beberapa SKPD yang boleh dihilangkan karena memang tidak berdampak langsung pada kebutuhan masyarakat banyak.

"Misal kegiatan seremoni, atau perjalanan dinas. Itu yang harus dirasionalisasi, kalau yang sifatnya untuk pembangunan jangan. Kan memang dibutuhan masyarakat banyak," tambah Dedi pula.

Sebelumnya, usulan rasionalisasi ini telah pula disampaikan Fraksi PPP PKB dalam Paripurna pandangan umum fraksi-fraksi atas LKPJ yang disampaikan kepala daerah pada hari Selasa tanggal 12 April 2016 yang lalu. Pandangan umum Fraksi PPP PKB ini disampaikan oleh Edy Masyhudi. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/