Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
2
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
Olahraga
19 jam yang lalu
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
3
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
6 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
4
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
5 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
5
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
4 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
4 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Waduh! Terungkap di Sukabumi, Bocah 15 Tahun Jadi Korban Trafficking di Padang

Waduh! Terungkap di Sukabumi, Bocah 15 Tahun Jadi Korban Trafficking di Padang
Ro, Bocah 15 Tahun Jadi Korban Trafficking di Padang
Senin, 21 Desember 2015 19:38 WIB

SUKABUMI - Bocah lelaki berinitial Ro, yang menjadi korban eksploitasi anak di Kota Padang, Sumbar, akhirnya pulang ke rumahnya di Kabupaten Sukabumi. Anak 15 tahun ini pulang dalam keadaan stres dan kelelahan. Selama dipekerjakan di Padang, ia bekerja belasan jam sehari.

Ketua Forum Wanita (Forwa) Sukabumi, Elis Nurbaeti, mengatakan korban dipulangkan pada Minggu (20/12/2015) malam. Ia diserahterimakan dari aparat kepolisian Padang kepada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sukabumi.

“Ia bekerja di tempat pembutan roti rumahan di Padang. Bekerja sejak pukul 03.00 hingga malam hari,” kata Elis yang juga menjabat Wakil Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TPA) Kabupaten Sukabum, Senin (21/12/2015).

Menurutnya, terungkapnya kasus perdagangan anak (trafficking) ini berawal informasi dari media sosial (medsos). Korban mengunggah status yang berisi keluhan selama bekerja di Padang.

Anak itu bisa menggunakan HP pada malam hari, selepas bekerja. Informasi itu langsung ditindaklanjuti dengan melakukan upaya pemulangan korban ke kampung halaman dengan melibatkan aparat kepolisian.

“Korban berangkat ke Padang pada 9 Nopember 2015. Awalnya dia berminat bekerja karena ditawari gaji Rp800 ribu per bulan ditambah makan dan dijanjikan dibelikan sepeda motor. Kenyataannya korban hanya dibayar Rp17 ribu per hari dan tidak diberi makan,” terangnya.

Elis menegaskan akan berupaya membuat anak itu kembali sekolah. Soalnya, anak itu hanya jebolan sekolah dasar. (***)

Editor:Marjeni Rokcalva
Sumber:Poskotanews.com
Kategori:Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/