Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
24 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
2
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
24 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
3
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
4
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
8 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
6 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
5 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pawai Sejarah Meriahkan Hari Jadi Kota Padang

Pawai Sejarah Meriahkan Hari Jadi Kota Padang
Peserta pawai memainkan Pupuik Batang Padi, alat tiup tradisional saat berlangusngnya Festival Siti Nurbaya di Padang, Sumatera Barat, 22 Mei 2015.
Sabtu, 08 Agustus 2015 19:06 WIB
Penulis: .
PADANG, GOSUMBAR.COM - Peringatan hari ulang tahun Kota Padang ke-346 dimeriahkan pawai telong-telong atau lampion, Kamis malam, 6 Agustus 2015. Pawai bersejarah itu dilakukan sebelum rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di Jalan Sawahan, Padang, Jumat, 7 Agustus 2015.

Pawai ini diawali dengan pelepasan telong-telong ke udara oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dan Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah di Pantai Padang.

Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengatakan telong-telong merupakan lampu yang disengaja digunakan pejuang untuk mengalahkan Belanda di Muaro Padang pada peristiwa heroik 7 Agustus 1669. Saat itu masyarakat Pauh dan Kuranji melawan VOC, yang menindas rakyat dengan sistem monopoli dagang, untuk merebut loji-loji Belanda. "Telong-telong ini strategi pejuang kita agar dianggap ramai," ucapnya, Kamis, 6 Agustus 2015.

Malam itu, Belanda tak menduga akan diserang. Sebab, mereka mengira rakyat hanya menggelar pawai tradisi biasa. Namun tiba-tiba rakyat menyerbu dan memporak-porandakan loji-loji Belanda.

Dengan kebersamaan dan kecerdasan masyarakat Minangkabau itulah, tutur Mahyeldi, loji-loji itu akhirnya bisa direbut. Semangat perjuangan itu yang mesti menjadi teladan. "Kita akan mampu membangun negara dan kota ini dengan bersatu," katanya.

Sesuai dengan Surat Keputusan Wali Kota Madya Padang Nomor 188.452.25/SK-ESK/1986, peristiwa tersebut dijadikan sebagai tanggal dan tahun jadinya Kota Padang. Jadi, pada 7 Agustus 2015, Kota Padang berusia 346 tahun.

Pantauan Tempo sebagaimana dikutip GoSumbar.com, pawai ini diikuti masyarakat dari sebelas kecamatan di Kota Padang. Masing-masing kecamatan menampilkan berbagai pertunjukan. Misalnya penampilan teatrikal perjuangan menangkap penjajah Belanda. Mereka juga menghias kendaraan dengan berbagai bentuk. Ada juga yang menghiasi kendaraannya dengan atribut telong-telong. ***

Sumber:tempo.co
Kategori:GoNews Group, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/