Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
15 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
14 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
3
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
12 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
10 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
9 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Olahraga
13 jam yang lalu
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin

Lindungi Pulau-pulau di Laut Cina Timur, Jepang Mulai Produksi Massal Rudal Anti Kapal XASM-3

Lindungi Pulau-pulau di Laut Cina Timur, Jepang Mulai Produksi Massal Rudal Anti Kapal XASM-3
Sabtu, 20 Januari 2018 17:00 WIB
TOKYO - Kementerian Pertahanan Jepang telah secara resmi menyelesaikan pengembangan rudal anti-kapal supersonik barunya. Produksi massal rudal yang dijuluki XASM-3 itu dijadwalkan akan dimulai pada 2019 seperti dilaporkan media setempat.

"Rudal XASM-3 diperkirakan akan menggantikan model yang lebih tua seperti rudal udara ke kapal tipe 80 dan Tipe 93 yang dibawa oleh jet tempur multirole Angkatan Udara Bela Diri Angkatan Udara Jepang," seperti disadur Sputniknews dari The Diplomat, Sabtu (20/1/2018). Masing-masing jet tempur akan mampu membawa dua rudal baru tersebut.

Rudal anti-kapal, yang bisa mencapai kecepatan Mach 3, akan menjadi rudal supersonik pertama yang dibuat oleh negara kepulauan tersebut.

Meskipun perkembangan rudal dimulai pada tahun 2003, fase pengujian sebenarnya tidak dimulai sampai tahun 2005, ketika para pejabat melakukan total 15 tes injeksi. Analisis proyek tersebut tidak diselesaikan sampai akhir 2017.

Pada bulan Agustus 2017, saat para pejabat menganalisis rudal tersebut, Badan Akuisisi Teknologi dan Logistik Jepang (ATLA) merilis rekaman untuk pertama kalinya rudal diuji.

Seperti laporan sebelumnya, langkah Tokyo untuk membangun senjata baru merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mempertahankan ancaman yang ditimbulkan oleh angkatan laut China.

"Pengenalan rudal baru ditujukan untuk menjaga angkatan laut China - yang telah melakukan tindakan dengan tangan tinggi di Laut Cina Timur dan tempat-tempat lain,'' Yomiuri Shimbun melaporkan pada bulan Juli 2017.

Tanah Matahari Terbit itu dilaporkan juga mengembangkan rudal anti kapal baru berbasis darat dalam upaya untuk meningkatkan pertahanannya di pulau-pulau yang dikuasai Jepang di Laut Cina Timur.

Jepang juga dilaporkan akan mempersenjatai jet tempur siluman baru F-35A dengan generasi baru rudal pemandu presisi yang diharapkan beroperasi pada tahun 2025. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:sindonews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/