Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
9 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
3
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
4
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
6 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
5
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
15 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
6
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
6 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Cerbung Bagian ke-51

Nikah Siri: Izin Abang Melihatnya

Nikah Siri: Izin Abang Melihatnya
Sabtu, 07 Januari 2017 19:25 WIB
Penulis: Indra Wedhasmara
HANYA TIGA hari Siti opname di Rumah Bersalin Bidan Hainun. Dia kemudian kembali lagi ke rumah kontrakannya. Kali ini Emak untuk sementara tinggal bersama Siti untuk mengurus si kecil.

Soal kelahiran bayinya, memang sudah ada kesepakatan keluarga tidak akan memberitahukannya pada Rusman. Artinya, biarlah Rusman sendiri nanti yang tau.

Ternyata memang benar…,setelah tiga pekan ketika Siti sedang menyusui si kecil di kamar. Mendadak suara HP nya berdering. Ketika dilihatnya di monitor Hp. Dari Rusman. Jantungnya terasa meledak kuat. Bagaimana pun juga dia harus merasakan getaran itu. Sebab sejak dia mengandung Rusman tak pernah sekalipun menghubunginya. Namun setelah dia melahirkan Rusman mengontaknya.

''Ya..'' sambutnya setelah Hp terdekap di telinganya.

''Sehat Ti...?'' terdengar suara Rusman diseberang.

''Sehat...?''

''Abang dengar Siti sudah melahirkan...?''

''Dari mana tau...?''

''Dari Rizal...''

''Dari Rizal...?''

''Ya.. dia kan tau nomor Hp abang ketika kami pernah berurusan waktu lalu soal dia mendesak abang untuk menikahi Siti''.

''Apa katanya...?''

''Abang dimintanya untuk menjenguk Siti karena Siti telah melahirkan. Maksud dia kan baik..?''

''Jadi...?'' Siti pun tak menyalahkan Rizal memberitaukan Rusman. Maksud Rizal memang baik. Setidak-tidaknya ingin mengatakan bahwa tuduhannya selama ini tak benar. Dan meminta Rusman melihat darah dagingnya. Apakah bathin seorang ayah akan merasakannya.

''Maksud abang mau melihatnya...''

''Siti rasa tak perlu lah Bang. Sudahlah.. Siti tak pernah sakit hati. Tak pernah menaruh dendam pada abang. Ini semua memang sudah takdir Siti. Soal anak. Biar Siti yang urus. Lagipula abang kan sudah menikah lagi. Artinya, keberadaan Siti sudah abang abaikan. “ kata Siti bertegas-tegas. Dia seolah tak ingin Rusman datang melihat bayinya.

''Abang hanya ingin tau saja. Apakah memang selama ini tuduhan terhadap Siti itu benar''.

''Ya... sudah.. Benarkan aja lah.. Bahwa Siti memang sudah tak suci lagi. Artinya yang Siti lahirkan adalah anak orang lain dan bukan darah daging abang. Kenapa abang jadi ngotot...?. Padahal Siti tidak...'' suara Siti menggeletar hebat. Dia sesaat dilanda emosi jiwa yang meluap.

''Siti kenapa bicara begitu...'' terdengar suara Rusman seperti melemah.

''Bicara apa...? Menurut Siti biasa saja kok''

''Siti…Izin kan lah abang melihatnya...'' suara Rusman bagaikan menghiba.

''Tak perlu lah Bang. Lagi pula keluarga Siti tak mengijinkannya ''Sampai begitu sekali kah…?''

''Ya...!'' tegas saja bicara siti. (Bersambung)

Cerita Sebelumnya...

Cerita Selanjutnya...

Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/