Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
20 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
3
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
20 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
4
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
18 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
15 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
20 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan

Korban Tewas Akibat Virus Corona Jadi 6 Orang, Iran Tutup Sekolah dan Kampus

Korban Tewas Akibat Virus Corona Jadi 6 Orang, Iran Tutup Sekolah dan Kampus
Virus corona. (int)
Minggu, 23 Februari 2020 14:40 WIB
TEHERAN - Pemerintan Iran memerintahkan penutupan sekolah dan kampus di 14 provinsi, pasca dilaporkannya enam kematian akibat terinfeksi virus corona di negara tersebut.

Dikutip dari merdeka.com, perintah penutupan sekolah dan kampus untuk mencegah meluasnya wabah Covid-19 itu disampaikan pihak berwenang pada Ahad (23/2), menurut siaran berita televisi.

Penutupan dilakukan di Qom, Markazi, Gilan, Ardabil, Kermanshah, Qazvin, Zanjan, Mazandaran, Golestan, Hamedan, Alborz, Semnan, Kurdistan dan Teheran.

Pemerintah juga mengumumkan semua agenda seni dan film di gedung pertemuan di seluruh Iran dibatalkan sampai akhir pekan. Ini bertujuan untuk menghentikan meluasnya infeksi.

''Kami berada di garis terdepan, kami butuh bantuan,'' kata Rektor Universitas Ilmu Kedokteran Qom, Mohammadreza Ghadir di TV pemerintah, dikutip dari Aljazeera, Ahad (23/2).

''Jika saya bisa menyampaikan satu hal, inilah 'Tolong Qom','' imbuhnya.

Sementara Gubernur Provinsi Markazi, Ali Aghazadeh menyampaikan pada Sabtu, hasil tes seorang pasien yang baru-baru ini meninggal di pusat kota Arak dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Pasien itu juga disebut menderita masalah jantung. Demikian disampaikan kepada kantor berita IRNA.

Sejauh ini, 28 kasus dikonfirmasi di Iran, namun belum segera jelas apakah enam kematian ini juga termasuk dalam 28 kasus terkonfirmasi tersebut. Korban meninggal tersebut diyakini warga negara Iran, dan kematian di Iran ini merupakan angka tertinggi di luar China.

Sejak Covid-19 muncul pada Desember 2019, wabah ini telah menewaskan lebih 2.345 orang di China, pusat wabah, dan puluhan orang di beberapa negara di dunia. Infeksi pertama muncul di Iran pada Rabu lalu, ketika pihak berwenang mengatakan virus itu telah merenggut nyawa dua lansia di Qom, sebuah kota suci Syiah di selatan ibu kota.

Kementerian Kesehatan menyampaikan sebagian besar kasus yang dikonfirmasi adalah ''warga Qom atau memiliki sejarah bepergian atau datang dari Qom ke kota-kota lain''.***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/